
Selasa, 02 Oktober 2018
Indomethacin merupakan salah satu jenis obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) yang berfungsi meredakan rasa sakit yang ringan hingga menengah yang akut serta mengurangi inflamasi atau peradangan. Contoh rasa sakit yang umumnya dapat diatasi dengan indomethacin adalah keseleo, sendi dan otot yang kaku, artritis reumatoid, nyeri punggung, nyeri menstruasi, serta rematik akibat asam urat yang tinggi.
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin. Senyawa yang dilepas oleh tubuh tersebut akan menyebabkan rasa sakit dan inflamasi. Dengan menghalangi produksi prostaglandin, indomethacin akan mengurangi rasa sakit serta inflamasi.
Indomethacin umumnya diberikan untuk konsumsi dalam waktu singkat dengan dosis efektif yang paling rendah. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan jangka panjang, misalnya pada pasien reumatoid artritis. Untuk beberapa kondisi, dibutuhkan durasi konsumsi selama empat minggu sebelum manfaatnya terasa.
Peringatan:
Dosis Indomethacin
Dosis obat ini akan diberikan dengan dosis paling ringan sebelum disesuaikan dengan perkembangan kondisi serta respons tubuh pasien terhadap obat.
Takaran indomethacin yang umum dianjurkan oleh dokter adalah 50-200 mg per hari. Dosis tersebut dibagi untuk beberapa kali minum per hari.
Gunakanlah indomethacin sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Segera hentikan penggunaan obat ini setelah gejala-gejala reda kecuali untuk disarankan berbeda oleh dokter untuk kondisi kronis.
Indomethacin sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau sesudah makan untuk mencegah potensi efek samping gangguan pencernaan. Pasien juga dianjurkan berhenti merokok dan mengonsumsi minuman keras selama menggunakan obat ini agar dapat mengurangi risiko pendarahan pada lambung.
Obat ini umumnya hanya diberikan untuk konsumsi dalam waktu singkat dengan dosis serendah mungkin. Pasien juga disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin ke dokter, terutama jika membutuhkan konsumsi indomethacin untuk jangka panjang.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi indomethacin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi indomethacin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis obat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Semua obat pasti memiliki efek samping, begitu juga dengan indomethacin. Beberapa efek samping yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti tinja berwarna hitam atau mengandung darah, muntah darah, sakit perut yang parah, dan kesulitan bernapas.
CARI INFO LAINNYA :