
Selasa, 02 Oktober 2018
Estradiol merupakan obat yang difungsikan sebagai pengganti hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh untuk digunakan oleh wanita yang memasuki masa menopause.
Pada masa menopause, kadar hormon estrogen seorang wanita pada umumnya sedang rendah sehingga lebih berisiko mengalami vaginitis atrofi atau kekeringan vagina, serta osteoporosis. Estradiol digunakan untuk mencegah kondisi-kondisi pasca menopause tersebut.
Meskipun dapat digunakan sebagai terapi pengganti hormon yang kandungannya mirip seperti estrogen asli, estradiol diduga berisiko menyebabkan kanker dan gangguan jantung.
Estradiol digunakan sebanyak 1-2 mg sekali dalam sehari. Dosis akan disesuaikan dokter dengan kebutuhan, kondisi kesehatan pasien, serta responsnya terhadap obat ini. Bentuk obat juga bisa memengaruhi dosis.
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan estradiol sebelum mulai menggunakannya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi atau menggunakan estradiol pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi atau menggunakan estradiol, disarankan segera mengonsumsi atau menggunakannya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Selain itu jangan menggandakan dosis estradiol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jangan lupa untuk tetap rutin menemui dokter selama menjalani pengobatan dengan estradiol agar mereka dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda.
Sama seperti obat-obat lain, estradiol juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi atau menggunakan obat ini adalah: